BAB XI
PENGARUH INDIVIDU
Setiap Individu adalah
pribadi yang unik. Manusia pada hakekatnya adalah kertas kosong yang di bentuk
oleh lingkungan mereka. Perilaku manusia merupakan fungsi dari interaksi antara
person atau individu dengan lingkungannya. Mereka berperilaku berbeda satu sama
lain karena ditentukan oleh masing – masing lingkungan yang memang
berbeda. Secara biografis individu memiliki karakteristik yang jelas bisa
terbaca, seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, yang semua itu
memiliki hubungan signifikan dengan produktivitas atau kinerja dalam suatu
organisasi dan merupakan isu penting dalam dekade mendatang. Dari kajian
beberapa bukti riset, memunculkan kesimpulan bahwa usia tampaknya tidak
memiliki hubungan dengan produktivitas. Dan para pekerja tua yang masa kerjanya
panjang akan lebih kecil kemungkinannya untuk mengundurkan diri. Demikian pula
dengan karyawan yang sudah menikah, angka keabsenan menurun, angka pengunduran
diri lebih rendah serta menunjukkan kepuasan kerja yang lebih tinggi daripada
karyawan yang bujangan.
Setiap individu pun memiliki
kemampuan yang berbeda, kemampuan secara langsung mempengaruhi tingkat kinerja
dan kepuasan karyawan melalui kesesuaian kemampuan – pekerjaan. Dari sisi
pembentukan perilaku dan sifat manusia, perilaku individu akan berbeda di
karenakan oleh kemampuan yang dimilikinya juga berbeda. Pembelajaran merupakan
bukti dari perubahan perilaku individu. Pembelajaran terjadi setiap saat dan
relatif permanen yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman.
Meski manusia dapat belajar
dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan mereka, terlalu sedikit perhatian yang
diberikan dalam peran yang di mainkan pada evolusi pembentukan perilaku
manusia. Para psikologi evolusioner memberitahu kita bahwa manusia pada
dasarnya sudah terbentuk ketika dilahirkan. Kita lahir di dunia ini dengan
sifat-sifat yang sudah mendarah daging, diasah, dan diadaptasikan terus selama
jutaan tahun, yang membentuk dan membatasi perilaku kita. Psikologi evolusioner
menentang pemahaman yang menyatakan bahwa manusia bebas untuk mengubah perilaku
jika dilatih atau dimotivasi. Akibatnya, kita menemukan bahwa orang dalam
tataran organisasi sering berperilaku dengan cara yang tampaknya tidak
bermanfaat bagi diri mereka sendiri atau majikan mereka. Namun B.F. Skinner,
dengan bangga menyatakan keyakinannya dalam membentuk perilaku individu dalam
lingkungan, “Berikan saya seorang anak pada saat kelahirannya dan saya dapat
berbuat seperti apa yang Anda inginkan”.
Dari teori kepribadian yang
dikemukakan oleh Sigmund Freud, memberikan 3 komponen dasar perilaku individu ,
diantaranya adalah :
- Konsepsi Id : adalah subsistem dari kepribadian yang merupakan sumber dan menampung semua kekuatan jiwa yang menyebabkan berfungsinya suatu sistem.Libido dan Agresi adalah elemen kepribadian dari unsur Id yang berkenaan dengan kata hati, hasrat dan keinginan untuk mengejar kesenangan & kepuasan.
- Konsepsi Ego : mewakili logika yang dihubungkan dengan prinsip-rinsip realitas dan merupakan subsistem yang berfungsi ganda yakni melayani sekaligus mengendalikan (penengah) dua sisi lainnya (Id & Super Ego), dengan cara berinteraksi dengan dunia atau lingkungan luar.
- Konsepsi Super Ego : kekuatan moral dari personalitas yang merupakan sumber nilai, norma dan etika yang dianut seseorang dan memungkinkan ego memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah. Jika seseorang memiliki superego yang baik, maka orang tersebut akan memiliki tingkat kecerdasan spiritual yang tinggi.
Sebagai kesimpulannya, perilaku individu tidak hanya
ditentukan oleh faktor keturunan atau bawaan dari lahir, tetapi juga
dipengaruhi oleh effort (usaha), ability(kompetensi) serta situasi lingkungan.
Perubahan perilaku merupakan hasil dari proses pembelajaran.
1. PENGARUH KELOMPOK
REFERENSI
Kelompok referensi disebut juga sebagai acuan.Kelompok
referensi merupakan sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku
seorang secara langsung atau tidak langsung.Kelompok referensi ini berguna
sebagai referensi seseorang dalam pengambilan keputusandan sebagai dasar
pembandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai dan sikap umum / khusus atau
pedoman khusus bagi perilaku.
Jenis – jenis kelompok referensi berdasarkan
pengelompkannya yaitu :
1.
Menurut intensitas interaksi dan kedekatannya
Kelompok primer
Kelompok sekunder
2.
Menurut legalitas keberadaan
Kelompok formal
Kelompok informal
3.
Menurut status keanggotaan dan pengaruh
Kelompok aspirasi
Kelompok disosiasi
Primary / secondary
Membership
Untuk dapat mempunyai pengaruh tersebut, kelompok
rujukan harus melakukan hal – hal berikut ini :
Memberitahukan atau
mengusahakan agar orang menyadari adanya suatu produk / merk khusus.
Memberikan kesempatan pada
individu untuk membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap dan perilaku
kelompok.
Mempengaruhi individu untuk
mengambil sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma kelompok.
Membenarkan keputusan untuk
memakai produk-produk yang sama dengan kelompok
Kelompok referensi terdiri
atas dua jenis, yaitu :
Kelompok referensi normative
Kelompok referensi
komparatif
Untuk mendorong timbulnya conformity maka kelompok
referensi harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
Memberitahukan atau
mengusahakan agar orang menyadari adanya sesuatu produk menarik atau merek yang
khusus.
Memberikan kesempatan kepada
individu untuk membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap dan perilaku
kelompok.
Mempengaruhi individu untuk
mengambil sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma kelompok.
Membenarkan keputusan untuk
memakai produk-produk yang sama dengan kelompok.
Beberapa peran penting dari
keluarga antara lain :
Memenuhi kesejahteraan
secara ekonomi
Memberikan dukungan
emosional
Membentuk gaya hidup
Sosialisasi
2. PENGARUH KATA-KATA
Menurut Schiffman dan Kanuk terdapat 8 peran yang
dilakukan oleh anggota keluarga, antara lain :
Penjaga pintu (gatekeepers)
Pemberi pengaruh
Pengambil keputusan
(decision maker)
Pembeli (buyer)
Penyiap (preparer/installer)
Pengguna (user)
Pemelihara (maintener)
Pembuang (disposer)
Menurut Neighbour (1985) thapan, tugas dan masalah
yang menjadi isu penting dalam setiap tahapan siklus kehidupan keluarga adalah
sebagai berikut :
Tahap Perkawinan
Tahap Melahirkan Anak
Tahap Membesarkan Anak-Anak
Memasuki Sekolah Dasar
Membesarkan Anak-Anak Usia
Remaja
Keluarga Mulai Melepaskan
Anak-Anak
Tahun-tahun Pertengahan
Usia Tua
Berdasarkan segmen keluarga yang dipilih ini
perusahaan dapat menyusun bauran pemasaran melalui :
Strategi Produk
Strategi Promosi
Strategi Harga
Distribusi
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar