KAMAR KOSONG
Di satu sudut kota jakarta,tertuju pada sebuah rumah bertingkat dua yang cukup besar. Bercat-kan putih yang sudah mengelupas di bagian dindingnya dan da peragarkan hitam yang tingginya kurang lebih 2 meter. Pohon mangga tumbuh rimbun di samping halaman kos-an tersebut milik bu jumi.
Jam tanggan melikar manis di pergelangan tangan sofi,menujukan pukul 21.00. Mobilnya melaju santai menyusuri jalan yang masih ramai. Ini malam pertama ia akan menempati kos-an barunya.
“ Tok, ok, tok......” tulang jari sofi mengetuk pintu memanggil si penghuni pemilik rumah kos . Tidak ada jawaban. Ia masih terus mengetuk dan ucapkan salam sambil memandangi keadaan di belakangnya, mengamati suasana yang gelap dan hanya diterangi lampu remang diteras rumah dibawah ia berdiri. Tak lama kemudian pintu akhirnya di terbuka. Seorang ibu berusia sekitar 50 tahun berdiri di ambang pintu.tersenyum menyambut ke datangan sofi.
“ Nak sofi, ya..??” sambut bu jumi, si pemilik kos-an.sambil tersenyum menjawab “hmmmmm, iya, bu, saya sofi....”
“ oh, kalau gitu, sialahkan masuk...”
Setela mereka duduk di ruang tengah dan terlibat percakapan, akhirnya sofi memutuskan untuk pergi tidur ke kmar kos-an barunya.
“ Bu, boleh saya tau sekarang di mana kamar saya ??”
“oh, boleh, boleh, Nak. Sudah ngantuk yah? Mari ibu antar”
Lalu merka menuju lantai atas tempat di mana sofi kan menempati kamarnya. Tiba di pintu bernomor 12. Besebelahn dengan kamar nomor 13 yang berteraskan samping dan depan.
“ini kamar kamu, nak...”
“yang ini, bu??” jawab sofi sambil menunjuk kamar nomor 12.meyakinkan.
“ya...”
“hmmm, saya boleh tempati kamar nomor 13??,sepertinya kamar itu kosong.dan tempatnya lebih luas.saya bisa kok tambahin uang bulanannya jika ibu mau”
“tidak!! Kamu tidak boleh menmpati kamar itu. Karena kamar itu sudah berpenghuni. Mengerti kamu !!? cepat masuk kamr dann tidur !!”
“aneh kenapa tiba-tiba jadi galak gini sih sama aku?” gumamnya dalam hati,lau “oh, iya, bu. Terimakasih sudah mengantar saya.
Sofi masih terus mengamati ibu itu berjalan menyusuri lorong sampai sosoknya lenyap tak terlihat.lalu ketika ia akan memutar kucing,kepala langsung menengok ke kiri.seperti ada orang di sana.ternyata benar apa kata ibu jumi tadi. Kamar nomor 13 memang sudah berpenghuni. Karena sosok perempuan cantik berdiri di depan pintu kamar itu.
“hai....: sapa sofi duluan. Lalu perempuan itu hanya membalas dengan senyum.
Tak lama kemudian setelah mencuci muka,lalu ia langsung membanting tubuhnya kekasur yang empuk.melepas lelah dan penat. Akhirnya ia pun tertidur.
Jam menunjukan pukul 02.00. sofi terbangun dari tidurnya yang lelap. Karena sepertinya ada sesuatu yang menggunya istirahat. Padahal ia sudah cukup lelah. Pelan – pelan sofi mengumpulkan nyawanya. Pelan-pelan menajamkan pendengaranya. Seperti seorang perempuan melantunkan lagu jawa. Cukup fasit di dengar. Etah mengapa bawaannya menjadi takut. Atau hanya perasaan ?karena mungkin, si penghuni kamar nomor 13, sepertinya tidak bisa tidur. Oleh karena itu ia menyayikan lagu merdu. Tapi kenapa harus membangunkan sofi? Ia jadi tidak bisa tidur lagi.
“loh, kok cewe itu malah jadi nangis sih??” mmmmmungkin arti lagu bahasa jawa itu emang lagu sedih kali?. Gue samperin ah, sekalian nambahin temen. Sapa suruh nyayi malem-malem ganggu orang tidur!” gumamnya sendirian.
Lalu ia berjalan melangkah kamr nomor 13. Sampai di depanya, ia mengetuk pintu. Tapi ketika pintu tengah di ketuk,ternyata tidak di kunci,malah kebuka pelan-pelan akibat dorongankecil jari sofi.
Terlihat perempuan mengenakakn daster putih membelangi sofi. Lau menatapnya, mungkin sadar akan kedatangan sofi. Lalu ia pun tersenyum dan sofi membalas senyum.
“boleh saya masuk ??” tanya sofi yang masih berdiri di ambang pintu. Perempuan itu hanya menagguk sambil tersenyum. Langsung saja sofi menghampiri dan duduk bersebelahan dengam wanita itu di tepi kasurnya.
“nama kamu siapa? Tanya sofi
“mawar? Jawabanya singkat sambil menawarkanjabatan tangan.
“senang berkenalan dengan kamu. Ngomong-ngomong itu tadi kamu ya yang nyayi lagu jawa? Merdu banget..... tapi aku ngak tahu apa artinya heheheh...
“ ya itu aku.”
“oya, udah berapa lama kamu tinggal di sini?
“5 tahun”jawabannya singkat
“oooo..... lama juga yah. Mawar boleh aku ambil minum”
“biar aku ambilkan”
“terimakasih”
Sambil berlalu, perempuan itu menuju dapur kecil. Sofi menunggu. Lama sekali... mungkin ia harus merebus air terlebih dahulu. Tapi, lama sekali. Sampai setengah jam. Tak sengaja ia melihat sebuah buku bersampul coklat. Iseng ia membuka buku itu, karena sepertinya buku itu bukan buku diary. Namun ketika ia membuka lembaran akhir buku itu terlihat deretan kata. Coret-coretan isi hatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar